Senin, 27 Mei 2013

Teknik Pengkabelan

Tipe Pengkabelan

Terdapat beberapa tipe pengkabelan yang biasa digunakan dan dapat digunakan untuk mengaplikasikan Windows, yaitu:

1. Thin Ethernet (Thinnet)
Thin Ethernet atau Thinnet memiliki keunggulan dalam hal biaya yang relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe pengkabelan lain, serta pemasangan komponennya lebih mudah. Panjang kabel thin coaxial/RG-58 antara 0.5 – 185 m dan maksimum 30 komputer terhubung.

2. Thick Ethernet (Thicknet)
Dengan thick Ethernet atau thicknet, jumlah komputer yang dapat dihubungkan dalam jaringan akan lebih banyak dan jarak antara komputer dapat diperbesar, tetapi biaya pengadaan pengkabelan ini lebih mahal serta pemasangannya relatif lebih sulit dibandingkan dengan Thinnet. Pada Thicknet digunakan transceiver untuk menghubungkan setiap komputer dengan sistem jaringan dan konektor yang digunakan adalah konektor tipe DIX. Panjang kabel transceiver maksimum 50 m, panjang kabel Thick Ethernet maksimum 500 m dengan maksimum 100 transceiver terhubung.

3. Twisted Pair Ethernet
Kabel Twisted Pair ini terbagi menjadi dua jenis yaitu shielded dan unshielded. Shielded adalah jenis kabel yang memiliki selubung pembungkus sedangkan unshielded tidak mempunyai selubung pembungkus. Untuk koneksinya kabel jenis ini menggunakan konektor RJ-11 atau RJ- 45. Pada twisted pair (10 BaseT) network, komputer disusun membentuk suatu pola star. Setiap PC memiliki satu kabel twisted pair yang tersentral pada HUB. Twisted pair umumnya lebih handal (reliable) dibandingkan dengan thin coax karenaHUB mempunyai kemampuan data error
correction dan meningkatkan kecepatan transmisi. Saat ini ada beberapa grade, atau kategori dari kabel twisted pair. Kategori 5 adalah yang paling reliable dan memiliki kompabilitas yang tinggi, dan yang paling disarankan. Berjalan baik pada 10Mbps dan Fast Ethernet (100Mbps). Kabel kategori 5 dapat dibuat straight-through atau crossed.
Kabel straight through digunakan untuk menghubungkan komputer ke HUB. Kabel crossed digunakan untuk menghubungkan HUB ke HUB. Panjang kabel maksimum kabel Twisted-Pair adalah 100 m.

4. Fiber Optic
Jaringan yang menggunakan Fiber Optic (FO) biasanya perusahaan besar, dikarenakan harga dan proses pemasangannya lebih sulit. Namun demikian, jaringan yang menggunakan FO dari segi kehandalan dan kecepatan tidak diragukan. Kecepatan pengiriman data dengan media FO lebih dari 100Mbps dan bebas pengaruh lingkungan
C.Konfigurasi Kabel Jaringan Ethernet
Ethernet Card yang di pasang dan di install di PC merupakan jenis koneksi yang paling populer dan paling banyak di gunakan di mana-mana dari tingkat jaringan kecil sampai jaringan besar. Ethernet card sekarang ini biasanya dari setiap komputer telah terintergrasi secara langsung dan siap pakai. Secara singkat dan simple nya terdapat 2 koneksi umum yang digunakan dalam menghubungkan suatu perangkat misalnya antara hub dengan hub, PC dengan PC dan PC dengan Hub, koneksi ini dalam kabel UTP jaringan dikenal dengan teknik pemasangan Straight through dan cross through. Secara singkat dan simple nya untuk menghubungkan 2 komputer atau membuat suatu jaringan komputer kecil atau besar ada 2 hal pokok yang perlu di lakukan:
- Pertama menyiapkan perangkat penghubung koneksi seperti : kabel UTP, Hub atau switch,
Router (bila di perlukan)
- Kedua memberikan alamat TCP/IP di setiap Ethernet Card PC yang akan di hubungkan.

D. Alat dan bahan
Connector RJ45 berikut ini adalah connector RJ45, dalam urutan pemasangan kabel dapat dilihat urutannya sebagai berikut :












Kabel UTP standar ; adalah kabel UTP standar yang digunakan dalam jaringan LAN. Terdiri dari 8 warna yaitu :

Oranye Putih
Oranye
Hijau Putih
Biru
Biru Putih
Hijau
Coklat Putih
Coklat


Crimping tools ; Alat yang mirip tang yang digunakan untuk men-crimp kabel UTP pada RJ45


Menyiapkan Perangkat Penghubung
Untuk menghubungkan perangkat :
- PC to PC
- Hub to Hub
- Switch to Switch
- PC to Router
- Router to Access Point
maka digunakan koneksi kabel straight. Untuk pemasangan kabel straight adalah sbb :

URUTAN WARNA KABEL STRAIGHT

Connector 1 Connector 2
1 Oranye Putih 1 Oranye Putih
2 Oranye 2 Oranye
3 Hijau Putih 3 Hijau Putih
4 Biru 4 Biru
5 Biru Putih 5 Biru Putih
6 Hijau 6 Hijau
7 Coklat Putih 7 Coklat Putih
8 Coklat 8 Coklat



Menghubungkan 2 komputer langsung tanpa menggunakan hub atau switch dapat dengan mudah dilakukan dengan menyiapkan kabel UTP yang di pasang Connector RJ45 dengan susunan kabel cross, yang merupakan lawan dari kabel straight-through.Untuk kabel Cross pemasangannya adalah sbb:

URUTAN WARNA KABEL CROSSOVER

Connector 1 Connector 2
1 Oranye Putih 1 Hijau Putih
2 Oranye 2 Hijau
3 Hijau Putih 3 Oranye putih
4 Biru 4 Biru
5 Biru Putih 5 Biru Putih
6 Hijau 6 Oranye
7 Coklat Putih 7 Coklat Putih
8 Coklat 8 Coklat

E. Protokol TCP/IP
IP address adalah alamat yang diberikan pada jaringan komputer dan peralatan jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. IP address terdiri atas 32 bit angka biner yang dapat dituliskan sebagai empat kelompok angka desimal yang dipisahkan oleh tanda titik seperti 192.168.0.1.

IP address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID, dimana network ID menentukanalamat jaringan komputer, sedangkan host ID menentukan alamat host (komputer, router,switch). Oleh sebab itu IP address memberikan alamat lengkap suatu host beserta alamat jaringan dimana host itu berada.Kelas-kelas IP Address Untuk mempermudah pemakaian, bergantung pada kebutuhan pemakai, IP address dibagi dalam tiga kelas


Pengalokasian IP address pada dasarnya ialah proses memilih network Id dan host ID yang tepat untuk suatu jaringan. Tepat atau tidaknya konfigurasi ini tergantung dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu mengalokasikan IP address seefisien mungkin sesuai dengan kebutuhan.

F. Setting Network atau TCP/IP config
Setelah persiapan kabel penghubung selesai maka langkah selanjutnya dalah men-setting Network ID. Baik dalam koneksi PC to PC atau PC to Hub adalah setting IP config pada dasarnya sama karena kita pada dasarnya menghubungkan suatu perangkat dalam berkomunikasi workstation.
Langkah – langkah Setting IP Address
•Klik start – connect to – Show all Connections
•Klik kanan pada Local Area Network – Properties – Internet Protocol (TCP/IP)
•Isi alamat IP address pada kotak tersebut dengan memilih ” Use the following IP address”, untuk mengisi IP address misalnya komputer 1 kita anggap sebagai default gate away (server) dan komputer 2 sebagai client, kita memberi alamat IP public class C yaitu 192.168.0.x …..
Misalnya kita setting dulu IP address di komputer 1 sebagai server


Setelah itu kita setting IP Address di komputer 2 sebagai client ;

Setelah selesai, cek koneksi antara client – server dengan perintah ping IP address


sumber : http://cahgantengnemen.blogspot.com/2013/02/teknik-pengkabelan-jaringan-komputer.html

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)

Bagi Anda pemerhati masalah jaringan komputer pasti sudah sering mendengar istilah DHCP. Bagi mereka yang belum mengerti mengenai DHCP, maka kali ini kami akan sajikan berbagai tanya jawab seputar DHCP, khususnya bagi Anda yang masih pemula.
Apa itu DHCP?
DHCP merupakan singkatan dari Dynamic Host Configuration Protocol.

Apa kegunaan dari DHCP?
Guna dari DHCP sangatlah besar dalam suatu jaringan komputer. DHCP digunakan agar komputer-komputer yang terdapat pada suatu jaringan komputer bisa mengambil konfigurasi (baik itu IP address, DNS address dan lain sebagainya) bagi mereka dari suatu server DHCP. Intinya dengan adanya DHCP maka akan mampu mengurangi pekerjaan dalam mengadministrasi suatu jaringan komputer berbasis IP yang besar. Bayangkan jika suatu jaringan komputer yang terdiri dari 1000 komputer dan Anda harus mengeset IP address pada masing-masing komputer secara manual. Payah bukan?

 Tanya Jawab Seputar DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
  1. Siapa yang menciptakan DHCP? Bagaimana mereka menciptakan DHCP?
    DHCP dibuat dan didesain oleh kelompok kerja Dynamic Host Configuration pada Internet Engineering Task Force (IETF). IETF sendiri merupakan organisasi yang mendefinisikan berbagai macam protokol dalam hubungannya dengan internet. Selanjutnya, definisi dari DHCP itu sendiri dituangkan ke dalam suatu dokumen RFC (Request for Comments) dan kemudian Internet Activities Board (IAB) mengkaji statusnya untuk kemudian menjadi suatu standar di internet. Sampai dengan bulan Maret 1996, status DHCP merupakan suatu Internet Proposed Standard Protocol dan sifatnya Elective. Sementara itu BOOTP saat itu merupakan Internet Draft Standard Protocol dan sifatnya Recommended. Untuk melihat lebih jauh mengenai standarisasi internet pada saat itu, silakan akses atau baca RFC1920.
  2. Bagaimana perbedaannya DHCP dibandingkan dengan BOOTP dan RARP?
    DHCP berbasiskan pada BOOTP dan masih kompatibel dengan teknologi sebelumnya. Perbedaan utamanya adalah BOOTP didesain untuk manual pre-configuration dari informasi host di dalam suatu server database, sementara itu DHCP digunakan untuk memberi alokasi alamat jaringan secara dinamis dan juga konfigurasi penting lainnya bagi host-host yang baru bergabung ke dalam jaringan. Sebagai tambahan, DHCP membolehkan suatu metode recovery dan juga relokasi dari suatu alamat jaringan melalui suatu mekanisme leasing.
    RARP merupakan suatu protokol yang digunakan oleh Sun dan vendor lainnya yang mana membolehkan suatu komputer untuk mencari nomor IP-nya sendiri, yang mana salah satu parameter-parameter protokol diberikan ke client system dengan DHCP atau BOOTP. RARP tidak mendukung parameter-parameter lainnya dan menggunakannya. Sebuah server hanya mampu untuk melayani LAN tunggal. Sementara itu DHCP dan BOOTP didesain agar mereka bisa di-route pada jaringan.
  3. Bagaimana jika alamat IP pada client diberikan secara otomatis tanpa menggunakan DHCP server?
    Secara teoritis hal ini sangat mungkin, dimana suatu client atau komputer bisa mengambil sembarang IP address bagi dia sendiri dan kemudian mem-broadcast suatu request kepada komputer-komputer lainnya untuk melihat apakah alamat IP tersebut sudah digunakan atau belum. Appletalk didesain dengan ide seperti itu dan MacTCP pada Apple bisa dikonfigurasi seperti hal tersebut. Namun demikian, metode alokasi IP seperti itu memiliki beberapa kelemahan, yaitu:
    1. Komputer yang memerlukan IP address permanen bisa saja dimatikan dan hal itu membuatnya kehilangan IP address nya dan IP address tersebut bisa digunakan oleh komputer lainnya. Ini bisa berakibat pada masalah kesulitan mencari service yang ada pada jaringan dan juga resiko pada masalah keamanan.
    2. Jika pemberikan IP address ini harus diberikan dengan mengikuti suatu range tertentu, maka hal ini akan menimbulkan masalah karena kita harus menentukan range-nya pada masing-masing komputer. Ini akan bisa mengakibatkan terjadinya hidden configuration error dan kesulitan dalam mengganti range-nya di kemudian hari.
  4. Dapatkah DHCP memberi alamat IP ke dalam jaringan secara statis?
    Ya. Ini bisa diibaratkan bahwa setiap client di dalam jaringan komputer yang menerapkan DHCP selalu akan menerima IP yang sama selamanya. Ini sangat mungkin diimplementasikan dan menurut dokumen RFC, ini merupakan suatu alokasi alamat secara manual tetapi dilakukan secara tersentralisasi.
  5. Dapatkah suatu client BOOTP melakukan booting dari DHCP server?
    Bisa saja selama DHCP server secara spesifik ditulis untuk juga menghandle BOOTP query.
  6. Dapatkah suatu client DHCP melakukan booting dari BOOTP server?
    Bisa saja selama client DHCP ditulis secara spesifik untuk menjawab pesan dari suatu BOOTP server.
  7. Bisakah suatu DHCP server menjadi backup bagi DHCP server yang lain?
    Anda bisa saja memiliki beberapa DHCP server dalam suatu jaringan. Selama server-server DHCP tersebut identik dan memiliki alokasi yang sama bagi semua client dalam jaringan tersebut, maka apabila salah satu DHCP server mati, data konfigurasi bisa diambil dari server DHCP lain yang masih hidup. Untuk itu diperlukan suatu metode komunikasi server-to-server pada server-server DHCP.
  8. Di mana DHCP didefinisikan?
    Anda bisa membaca dokumen RFC1541, RFC1534 dan RFC1533.
    Untuk membacanya silakan Anda menuju ke http://ds.internic.net/ds/dspg1intdoc.html
  9. Di mana saya bisa baca-baca hal yang lebih luas lagi mengenai DHCP ini?
    Silakan Anda ke alamat http://www.bucknell.edu/~droms/dhcp/ atau ke http://info.isoc.org/HMP/PAPER/127/html/paper.html atau seperti biasa, Anda bisa cari di Google atau Yahoo! dengan keyword DHCP tutorial.
  10. Fitur apa saja yang ditawarkan oleh DHCP?
    DHCP server mengenal tiga macam jenis alokasi, yaitu:
    1. Manual allocation: dimana administrator server membuat konfigurasi pada server yang mencatat MAC address dari setiap komputer dan untuk setiap MAC address tersebut sudah ditentukan masing-masing IP address-nya.
    2. Automatic allocation: dimana administrator server membuat konfigurasi pada server yang mana hanya mengandung IP address yang nantinya akan diberikan kepada komputer client. Sekali suatu alamat IP terasosiasi dengan suatu MAC address pada komputer, maka ia akan secara permanen diasosiasikan dengan MAC address tersebut sampai administrator server merubahnya secara manual.
    3. Dynamic allocation: hal ini sama halnya seperti automatic allocation, tetapi server akan mencatat status peminjaman IP address (leases) dan akan memberikan alamat IP yang lease-nya sudah expire kepada client DHCP atau komputer yang lainnya. 

      sumber : http://dedenthea.wordpress.com/2007/02/20/apa-itu-dhcp/

Fungsi Nat dan Masquerade Pada Mikrotik

NAT atau di sebut juga dengan Network Address Translation bertugas yang melakukan perubahan(Translation) dari sebuah paket data yang merubah IP Address Private menjadi Ip Address Publik dengan opsi yang dapat di pilih pada action masquerade maka otomatis Ip Address private akan menjadi Ip Address Publik

Kita bisa melihat gambar diatas ketika memakai winbox maka klik pada ip pilih firewall kemudian klik tab Nat maka akan terlihat tampilannya seperti diatas

untuk prakteknya secara langsung kita dapat ketikkan pada new terminal dan lihat pada topologi diatas,pada router diatas jika kita tidak mengkonfigurasi Nat maka pada client diatas tidak akan dapat terhubung ke Ip publik yakni Ip ISP karena belum adanya translasi dari pada router kita,agar router dapat mentranslasi Ip Private kita menjadi Ip Publik sehingga dapat terhubung ke internet maka di perlukan konfigurasi pada NAT
1.kita akan mensetting client 1,2,3 agar IP pada komputer tersebut dapat di translasi pada NAT dan dapat menggunakan internet
ip firewall nat add chain=srcnat out-interface=ether1 action=masquerade
dengan demikian semua client pada komputer diatas dapat menggunakan internet karena adanya action masquerade untuk dapat menggunakan internet
Contoh berikutnya
2.sekarang kita akan menyetting client 1 dan client 2 agar terhubung internet sedangkan client 3 tidak,berikut caranya
ip firewall nat add chain=srcnat src-address=192.168.88.2-192.168.88.3 out-interface=ether 1 action=masquerade
dengan settingan di atas maka yang dapat terhubung ke internet hanya client 1 yang memiliki ip 192.168.88.2 dan client 2 yang memiliki ip 192.168.88.3
Contoh berikutnya
3.Kita akan membolehkan hak akses browsing untuk 1 client saja misal pada client 1 saja client 2 dan 3 tidak di berikan hak akses browsing
ip firewall nat add chain=srcnat src-address=192.168.88.2 protocol=tcp dst-port=80 out-interface=ether 1 action=masquerade
dengan settingan diatas maka hanya client 1 saja yang dapat hak akses browsing sedangkan client yang lainnya tidak
Contoh berikutnya
4.Kita sekarang akan hanya mengizinkan client 2 saja untuk dapat Login ke dalam email yahoo,gmail,dan email selainnya
ip firewall nat add chain=srcnat src-address=192.168.88.3 protocol=tcp dst-port=443 out-interface=ether 1 action=masquerade
Contoh berikutnya
5.kita akan mengijinkan client 1 saja untuk bisa melakukan ping maka settingannya sebagai berikut
ip firewall nat add chain=srcnat src-address=192.168.88.2 protocol=icmp out-interface=ether 1 action=masquerade
PS:untuk melakukan percobaan diatas jangan menumpuk nat karena fungsi nat yang di tumpuk  maka router mikrotik akan menjalankan semua pada baris-baris NAT diatas,remove terlebih dahulu
Begitulah kira-kira mengenai contoh fungsi NAT dan MASQUERADE silahkan sobat kembangkan sendiri untuk bermacam settingan lainnya

sumber : http://www.defragmentasi.com/?p=126

TCP/IP

TCP/IP ?
Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) adalah protokol yang dikembangkan sebagai bagian dari penelitian yang dilakukan oleh “Defense Advanced Research Projects Agency” (DARPA).
TCP/IP Internet
TCP/IP adalah salah satu jenis protokol (aturan) yg memungkinkan kumpulan komputer dapat berkomunikasi dan bertukar data di dalam suatu network (jaringan). Selain Internet, TCP/IP juga dapat diterapkan pada jaringan LAN dan WAN.
Model Jaringan TCP/IP
Susunan Model jaringan TCP/IP sangat mirip dengan referensi model dari OSI pada “lower layer”, yaitu pada layer 1 “physical” dan layer 2 “data-link”. Berikut ilustrasi perbandingan model OSI dan TCP/IP
OSI vs TCP/IP Model
Catatan : Layer “physical” dan “data link” dari susunan TCP/IP sering disebut “network interface layer”.
Datagram TCP/IP
Informasi TCP/IP ditransfer dalam sebuah urutan “datagram”. Satu pesan ditransfer sebagai rentetan datagram yang disusun kembali menjadi seperti pesan semula pada sisi penerima.
Layer Protocol TCP/IP
Ilustrasi berikut menggambarkan susunan tiga layer dari Protokol TCP/IP:
  • Application Layer
  • Transport Layer
  • Internet Layer
TCP IP upper Layer
.

Mengenal TCP
TCP adalah connection oriented, protocol handal yang berada pada Layer Transport dari TCP/IP Protocol Stack.
Fungsi TCP
Berikut ini adalah fungsi umum TCP Protocol:
  • TCP bertugas memecah pesan-pesan menjadi beberapa segment, menyatukan kembali (reassemble) pada stasiun tujuan, mengirimkan kembali apapun yang tidak diterima, dan menyatukan kembali pesan-pesan tersebut dari beberapa segment.
  • TCP menyediakan sirkuit virtual antara aplikasi end-user.
IP merupakan protokol pada network layer yang bersifat :
  • Connectionless, yakni setiap paket data yang dikirim pada suatu saat akan
melalui rute secara independen. Paket IP (datagram) akan melalui rute yang
ditentukan oleh setiap router yang dilalui oleh datagram tersebut. Hal ini
memungkinkan keseluruhan datagram tiba di tempat tujuan dalam urutan yang
berbeda karena menempuh rute yang berbeda pula.
  • Unreliable atau ketidakandalan yakni Protokol IP tidak menjamin datagram
yang dikirim pasti sampai ke tempat tujuan. Ia hanya akan melakukan best effort
delivery yakni melakukan usaha sebaik-baiknya agar paket yang dikirim tersebut
sampai ke tujuan.
Suatu datagram bisa saja tidak sampai dengan selamat ke tujuan karena
beberapa hal berikut:
  • Adanya bit error pada saat pentransmisian datagram pada suatu medium
  • Router yang dilewati mendiscard datagram karena terjadinya kongesti dan
kekurangan ruang memori buffer

sumber : http://dealishendra.wordpress.com/2009/02/28/tcpip/

Jenis-Jenis Jaringan Komputer

Macam – macam Jaringan KomputerJaringan komputer secara garis besar terdiri dari beberapa macam dan ditentukan berdasarkan skala, fungsi, topologi jaringan dan lain-lain. Jaringan Komputer merupakan hubungan dua atau lebih sistem komputer yang terpisah, melalui media komunikasi untuk melakukan komunikasi data satu dengan yang lain guna berbagi sumber daya (resource).
Macam – macam Jaringan Komputer Berdasarkan Fungsinya
  • Macam Jaringan Klien-Server
Komputer server menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain di dalam jaringan. Sedangkan klien atau workstation adalah komputer-komputer yang menerima atau menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server. Bila ditinjau dari peran server, maka server dalam macam jaringan ini diistilahkan sebagai dedicated server. Artinya komputer server yang berperan murni sebagai server. Komputer server tidak digunakan untuk bekerja layaknya komputer-komputer lain. Untuk menjalankan pekerjaan (mengetik, memasukkan data, mencetak, dan sebagainya), digunakan komputer klien yang terhubung dengan server tersebut.
Macam Jaringan Komputer Client Server
Keunggulan :
1) Kecepatan akses lebih tinggi karena penyediaan fasilitas jaringan macam ini dan penge-lolaannya dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang tidak dibebani dengan tugas lain sebagai workstation.
2) Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena terdapat seorang pemakai yang bertugas sebagai administrator jaringan, yang mengelola administrasi dan sistem keamanan jaringan.
3) Sistem pembuatan cadangan data (backup) lebih baik, karena pada jaringan macam ini cadangan data hanya perlu dilakukan di komputer server, yang secara otomatis akan membuat cadangan seluruh data yang digunakan di dalam jaringan.
Kelemahan :
1) Biaya operasional relatif lebih mahal.
2) Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk ditugaskan sebagai server.
3) Kelangsungan jaringan macam ini sangat tergantung pada server. Bila server mengalami gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.
  • Macam Jaringan Peer-to-Peer
Peer artinya rekan sekerja. Jaringan peer-to-peer terdiri dari beberapa komputer, biasanya tidak lebih dari 20 komputer dengan 1 – 2 printer. Dalam sistem jaringan macam ini yang diutamakan adalah penggunaan perangkat lunak, data, dan printer secara bersama-sama. Pemakai komputer bernama Rina dapat memakai program dan data yang ada di komputer Rani dan mereka berdua dapat mencetak ke sebuah printer yang sama. Dalam jaringan macam ini, sebuah komputer bisa difungsikan seolah-olah sebagai server, misalnya sebagai tempat menyimpan data atau yang dihubungkan dengan printer. Server seperti ini disebut non-dedicated server, artinya server yang tidak murni sebagai server, melainkan sekaligus dapat berperan sebagai workstation.
Macam Jaringan Komputer Peer To Peer
Keunggulan :
1) Antarkomputer dalam jaringan macam ini dapat saling berbagi-pakai fasilitas yang dimilikinya seperti harddisk, fax/modem, printer, dan scanner (pemindai).
2) Biaya operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe jaringan macam  klien-server, salah satunya karena tidak memerlukan server yang memiliki kemampuan khusus untuk mengorganisasi dan menyediakan fasilitas jaringan.
3) Kelangsungan kerja jaringan macam ini tidak tergantung pada server. Bila salah satu komputer mati atau rusak, jaringan secara keseluruhan tidak mengalami gangguan.
Kelemahan :
1) Troubleshooting (penanganan kesalahan) jaringan relatif lebih sulit, karena pada macam jaringan tipe peer to peer setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi data. Pada macam jaringan klien-server, komunikasi hanya terjadi antara server dengan workstation.
2) Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan macam  jaringan klien-server, karena setiap komputer di samping harus mengelola pemakaian fasilitas jaringan juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri.
3) Sistem keamanan jaringan macam ini ditentukan oleh masing-masing pengguna dengan mengatur keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki.
4) Karena data tersebar di setiap komputer dalam jaringan, maka pembuatan cadangan data (backup) harus dilakukan di setiap komputer tersebut.
Demikianlah pembahasan yang bisa kami sampaikan mengenai Macam – macam Jaringan Komputer Berdasarkan Fungsinya.  Silakan baca artikel lainnya untuk memahami lebih lanjut tentang seluk-beluk komputer.

sumber : http://artikeljaringankomputer.com/macam-macam-jaringan-komputer.htm

perangkat JARKOM

Jenis-jenis Perangkat Jaringan Komputer

1. Hub
Hub adalah perangkat jaringan yang paling sederhana. Pada hub, data diteruskan ke semua port, terlepas dari apakah data dimaksudkan untuk sistem yang terhubung ke port. Selain port untuk penghubung komputer, bahkan hub pada umumnya memiliki port yang ditunjuk sebagai port uplink yang memungkinkan hub terhubung ke hub untuk membuat jaringan yang lebih besar.
2. Switch
Seperti router, switch adalah perangkat cerdas yang memetakan alamat IP dengan alamat MAC dari LAN cards. Berbeda dengan hub, switch tidak menyampaikan data ke semua komputer, namun hanya mengirimkan paket data ke komputer yang ditujukan. Switch digunakan dalam LAN, MAN dan WAN. Dalam sebuah jaringan Ethernet, komputer secara langsung terhubung dengan switch melalui kabel twisted pair.Dalam jaringan, switch menggunakan tiga metode untuk mengirimkan data yaitu store and forward, cut through and fragment free.
3. Router
Router adalah perangkat komunikasi yang digunakan untuk menghubungkan dua jaringan yang berbeda. Fungsi utama dari router adalah untuk pemilahan dan distribusi dari paket data untuk berbagai tujuan mereka berdasarkan alamat IP paket data tersebut.
4. Modem
Modem adalah salah satu perangkat jaringan komputer yang merupakan perangkat komunikasi yang digunakan untuk menyediakan konektivitas dengan internet. Modem bekerja dalam dua cara yaitu modulasi dan demodulasiyang berfungsi mengubah data digital ke analog dan data analog ke digital.
5. LAN Card
LAN Card atau network adapters merupakan blok bangunan dari sebuah jaringan komputer. Komputer tidak dapat berkomunikasi tanpa terinstal dan terkonfigurasi dengan Lan card. Setiap LAN card disediakan dengan sebuah alamat IP yang unik, subnet mask, gateway dan DNS (jika ada). Setiap kartu LAN disediakan dengan sebuah alamat IP yang unik, subnet mask, gateway dan DNS (jika ada). Kartu LAN dimasukkan ke dalam expansion slot di dalam komputer.

sumber : http://www.arvie-13.com/2013/04/perangkat-jaringan-komputer-beserta.html